TCP/IP DAN SUBNETING
Open
Systems Interconnection (OSI) adalah sebuah model referensi arsitektur
antarmuka jaringan yang dikembangkan oleh ISO yang kemudian menjadi konsep
standard komunikasi jaringan di hampir
semua perangkat jaringan.
OSI Layer terdiri dari :
1.
Physical
Layer
2.
Data-link
Layer
3.
Network
Layer
4.
Transport
Layer
5. Session Layer
5. Session Layer
6.
Presentation
Layer
7. Aplication Layer
7. Aplication Layer
Di bawah ini adalah lapisan dari OSI layer :
Ya kita mulai dengan lapisan OSI Layer yang pertama yaitu Physical Layer.
Physical Layer adalah layer yang paling
sederhana dan layer ini berkaitan dengan koneksi antar peralatan.
Dan kemudian OSI layer yang kedua yaitu Data-link Layer. Yang termasuk
physical layer yaitu MAC Address, Swich dan ARP.
ð
=> MAC
Adress adalah Media Access Control Address yang digunakan sebagai identitas yang unik
dari setiap interface hardware. Setiap hardware mempunyai MAC Address yang
berbeda – beda.
ð =>MAC
Address terdiri dari 48 bit hexa, contoh : “
AA:BB:CC:DD:EE:FF ” atau “ 01:23:45:67:89:90
“.
ð
=> Jika sebuah komputer mempunyai 3 interface fisik maka
komputer tersebut mempunyai 3 MAC address.
ð
=> Untuk
virtual interface ( VLAN, EoIP ) maka ditambah MAC Address Virtual.
=> ARP merupakan protokol penghubung antara
layer 2 data-link dan 3 network.
=> ARP Table di router merupakan daftar host
yang terhubung langsung berisi informasi pasangan mac address dan ip address.
Di IPv6 arp digntikan dengan NDP (Network Discovery
Protocol).
Dan kemudian OSI layer yang ketiga yaitu IP
Address.
IP Address dalah sistem pengalamatan setiap host yang
terhubung ke jaringan.
Saat ini IP Address yang banyak digunakan
adalah IP versi 4. (32 bits / 4 bytes) - 4,294,967,296 hosts.
Pengelompokan IP Address
-> Pengelompokan IP Address dilakukan dengan subnet-ing.
-> Subnet ….. 0 – 32
-> Melambangkan jumlah IP dalam subnet tersebut dengan rumus 2(32-x)
-> Subnet 0 berarti semua IP Address
-> Subnet 32 berarti 1 IP Address
IP Subneting (contoh 1)
-> Contoh: 192.168.0.0/24
-> Netmask : 255.255.255.0
-> Prefix : /24
-> IP Network : 192.168.0.0
-> First HostIP: 192.168.0.1
-> Last HostIP : 192.168.0.254
-> Broadcast : 192.168.0.255
-> HostIP : total IP di dalam Subnet (–) minus 2
IP Subneting
(contoh 2)
-> Contoh : 192.168.0.0/25
-> Netmask : 255.255.255.128
-> Prefix : /25
-> IP Network : 192.168.0.0
-> First HostIP:
192.168.0.1
-> Last HostIP :
192.168.0.126
-> Broadcast : 192.168.0.127
-> HostIP :
total IP di dalam Subnet (–) minus 2
Tabel Subnet
Public and Private IP
Address
=> Public IP Address
IP Address yang dapat
diakses di jaringan internet.
Kita bisa mendapatkan Public
IP Address dari:
-> Dipinjami dari ISP
-> Alokasi dari APNIC/IDNIC
(www.idnic.net)
=> Private IP Address
IP Address yang
diperuntukkan untuk jaringan lokal (tidak dapat diakses di jaringan
internet).
-> 10.0.0.0 – 10.255.255.255 (10./8)
-> 172.16.0.0 – 172.31.255.255 (172.16./12)
-> 192.168.0.0 – 192.168.255.255 (192.168./16)
IP Protocol
Protokol standart yang
digunakan untuk mengkomunikasikan data melalui berbagai jenis perangkat dan
layer.
Pengiriman data dilakukan
dengan sistem “per Paket” dan/atau “per connection”.
Sistem ini menjamin keutuhan
data, dan mencegah terjadinya kekurangan ataupun duplikasi data.
Ada beragam protokol yang
biasa digunakan, yang umum adalah TCP, UDP, dan ICMP.
ICMP (Internet Control
Message Protocol)
Disalurkan berbasis “best effort” sehingga bisa terjadi error
(datagram lost). Banyak digunakan untuk pengecekan jaringan.
Prinsip kerja:
è -> Host
(router ataupun tujuan) akan mendeteksi apabila terjadi permasalahan tranmisi,
dan membuat “ICMP message” yang akan
dikirimkan ke host asal.
Aplikasi ICMP yang paling
banyak digunakan: Ping dan Traceroute.
UDP
(User Datagram Protocol)
Komputer yang satu bisa mengirimkan
pesan/ datagram ke komputer lainnya di jaringan, tanpa terlebih dahulu
melakukan “hand-shake”
(connectionless communication). Biasanya digunakan untuk servis yang
mengirimkan data kecil ke banyak host. Tidak ada flow control ataupun mekanisme
lain untuk menjaga keutuhan datagram. Aplikasi yang paling umum menggunakan UDP
adalah DNS dan berbagai game online.
TCP
(Transmission Control Protocol)
Merupakan
protokol yang paling banyak digunakan di internet.
Bekerja
dengan pengalamatan port.
è Port 1 – 1024 : low port (standard
service port)
è Port 1025…: high port (untuk transmisi
lanjutan)
Contoh
aplikasi: http, email, ftp, dll
Prinsip
Kerja: Connection Oriented, Reliable
Transmission,
Error Detection, Flow Control,
Segment
Size Control, Congestion Control.
Prinsip
Kerja TCP
=>
Connection Oriented.
Koneksi diawali dengan proses
"handshake"
-> Client ->SYN -> Server
-> Server ->SYN-ACK
-> Client
-> Client ->ACK -> Server
=>
Reliable Transmission
Mampu melakukan pengurutan paket data,
setiap byte ditandai dengan nomor yang unik
=Error
Detection
Jika terjadi error, bisa dilakukan pengiriman
ulang data
=
Flow Control
Mendeteksi
supaya satu host tidak mengirimkan data ke host lainnya terlalu cepat.
=
Segment Size Control
Mendeteksi besaran MSS (maximum se gmentsize)
yang bisa dikirimkan supaya tidak terjadi IP fragmentation.
=
Congestion Control
TCP menggunakan beberapa mekanisme untuk mencegah
terjadinya congestion pada network.
* Semoga tutorial ini bermanfaat untuk teman-teman*
0 komentar:
Post a Comment